Rabu, 26 Februari 2014

Objek Wisata Pantai di Pulau Bangka.. Amazing and come join us

1.) Pantai Matras

100_0054_277 
Pantai landai berpasir putih halus sepanjang 3 km dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai alami. Terletak di desa Matras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat, yang terletak disebelah Timur Laut Pulau Bangka. Pantai ini amat indah dan landai. Pasirnya putih dan halus. Panjangnya mencapai 3 km dan lebar 20 -30 meter. Pantai ini dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai alami, hingga sering disebut sebagai Pantai Surga. Pantai ini merupakan pantai yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
The beach is located in Matras Village, Sinar Jaya Urban Village of Sungailiat District, or at the northern east area of Bangka Island. The beach has sloppy beach with white sand beautiful panorama. The beach spand 3 km long and 20-30 m wide. The beach has palm plant background and natural river flow generally called as Heaven's Beach and is the most visited beach in Bangka Regency.

2.) Pantai Tanjung Pesona

dscf0001_277 
Pantai ini terletak di Desa Rambak, Kecamatan Sungailiat. Berjarak 9 km dari kota Sungailiat. Pantai ini berada di tengah tempat antara Pantai Teluk Uber dan Pantai Tikus. Pantai ini mempunyai panorama laut lepas, di atas tanjung dengan bebatuan yang besar. Pantai ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas wisata, dengan klasifikasi hotel berbintang tiga.
Located in Rambak Village, Sungailiat District about 9 km from the city of Sungailiat. The beach is located in between Teluk Uber Beach and Tikus Beach. This beach has open sea panorama over the bay and has also been completed with tourism facilities including 3 stars rated hotel.

3.)Parai Beach Resort

Parai BeachKomplek wisata ini dilengkapi fasilias hotel bintang 4 dilatarbelakangi taburan formasi batu karang. Terletak di Desa Matras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat. Pantai ini telah dilengkapi fasilitas wisata dengan klasifikasi hotel berbintang empat dan berbagai sarana hiburan.
The beach is located in Matras Village , Sinar Jaya Urban Village of Sungailiat District. This beach has been completed with various tourism facilities, including four stars rated hotels and other leisure facilities.

4.) Pantai Batu Bedaun


Batu BedaunTerletak di kampung Bukit Kuala, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat. Pantai ini cukup unik, bersebelahan dengan Pantai Parai Tenggiri, dan mempunyai ciri khas adanya pohon yang tumbuh diatas batu.
Located in Kampung Bukit Kuala, Sinar Jaya Urban Village of Sungailiat district. This beach is quite unique, situated side by side with Parai Tenggiri Beach marked with a tree grows out of rocks..

 

5.)Pantai Rebo

pantai_rebo_277 
Dengan perbukitannya yang indah, menjadikan pantai ini banyak dikunjungi wisatawan berbagai penjuru. Some beautiful hills make some tourist from other side come to this beach.

6.) Pantai Tikus

img_0238_277
Pantai ini terletak di Desa Rebo Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sungailiat. Pantai ini masih alami, cukup menarik untuk kunjungi. Bentuk pantainya yang cekung, berpasir putih nan halus, yang sangat memikat wisatawan untuk datang berkunjung lagi.
Tikus beach is located in Rebo Village, Kenanga Urban Village, Sungailiat District. Tikus beach still preserve its naturality and much visited by tourism. The coast is decorated with smooth white sandand is indeed very attractive for tourist enjoy.

7.) Pantai Teluk Uber

teluk_uber_277Pantai ini terletak di Desa Rambak Kelurahan Srimenanti, Kacamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Pantai ini mempunyai luas 25 Ha, dengan pemandangan yang indah dan berpasir putih dilengkapi dengan fasilitas hotel.
Located in Rambak Village, Srimenanti Urban Village of Sungailiat District. The area of this beach reaches 25 ha with beautiful panorama and white sand equipped with hotel facilities.

8.) Pantai Romodong

romodong_277Lokasinya berada di daerah Belinyu, Bangka utara, sekitar 77 km dari Sungailiat. Di pantai ini, para wisatawan dapat menyaksikan peristiwa terbenamnya matahari. Ini dikarenakan lokasi pantainya yang menghadap ke Barat. Panjang keseluruhan pantai mencapai 4 km. Lautnya landai, berpasir putih dan halus. Airnya bening bak kristal.

The location  is  in Belinyu area , north Bangka  77 km from Sungailiat. In this beach the tourists can  see  a sunset fenomenal.  Because this location is  face  to west.  All beach have 4 km distance.  If we go to this beach we can see white and soft sand here. this beach have a pure water like crystal.

9.) Pantai Penyusuk

PenyusukTerletak di Desa Penyusuk kecamatan Belinyu dengan pantai yang landai dan alami serta dihiasi dengan bebatuan. Pantai ini banyak di kunjungi para wisatawan karena keindahan pantainya serta kejernihan airnya.
The natural and sloppy beach is marked by the clarity of its water surrounded by exotic isles where sea-turtle lays its eggs. The beach is located in Bukit Ketok Village, Belinyu district, about 77 km from Sungailiat

 

10.) Pantai Air Anyir

aik_anyer_277Pantai Ini terletak di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Pantai ini berjarak ±15 km darl Kota Sungalliat arah ke Pangkal Pinang. Di sini, sering diadakan Upacara Rebo Kasan sebagai ucapan syukur dan do'a kepada Tuhan YME sebelum pergi ke laut untuk mencari ikan.
This sloppy beach decorated with unique rock formation is the center Rebo Kasan Ritual, located in Air Anyir Village, Merawang District about 15 km from Sungailiat.

Sumber : (http://www.bangka.go.id/content.php?id_content=pantai)

Pulau Bangka, Pulau Sejuta Cerita dan Akulturasi Budaya




Pulau Bangka adalah pulau besar yang dikeliling oleh banyak pulau-pulau kecil, menyimpan banyak cerita sejarah dan peradaban yang besar sejak zaman dahulu. Letaknya yang strategis dengan kekayaan alam yang melimpah sejak pertama kali mampu direkam oleh catatan sejarah membuktikan bahwa Pulau Bangka adalah pulau yang bernilai historisitas tinggi.

Sebagai bagian dari sejarah besar, runtutan peristiwa yang pernah terjadi yang berkaitan dengan daerah ini juga menjadi perdebatan. Tidak saja perdebatan berkaitan dengan sejarah mula secara geografis, tetapi juga interaksi masyarakat didalamnya yang masih terus diperdebatkan oleh para peneliti dan tetua masyarakat didalamnya. Perdebatan tentang asal-usul kata Bangka sendiri adalah perdebatan yang belum final hingga sekarang. 

Banyak versi yang mencoba memberikan interpretasi atas kata bangka, namun bukti fisik tentang asal-usul kata ini sendiri belum ditemukan kecuali usaha banyak ahli untuk menghubungkan analisis mereka dengan berbagai peristiwa. Versi sejarah yang tampaknya paling kuat adalah versi sejarah Kota Kapur. Ditemukannya bukti sejarah otentik berupa prasasti Kota Kapur yang berangka tahun 686 masehi memulai perdebatan tersebut secara ilimiah. Prasasti yang ditemuka di Sungai Menduk (Kabupaten Bangka Barat Sekarang) tersebut berisikan 240 kata bahasa Sanskerta. Prasasti tersebut berisi tentang peringatan kepada masyarakat di wilayah Kerajaan Sriwijaya tentang larangan untuk melakukan pemberontakan. Peringatan tersebut jelas dibuat oleh penguasa kerajaan Sriwijaya pada masa itu sehingga dipekirakan bahwa Pulau Bangka pada masa Kerajaan Sriwijaya telah menjadi pusat aktivitas yang ramai. Dalam prasasti Kota Kapur, sama sekali tidak disebutkan kata Bangka. Namun para ahli sejarah banyak menghubungkan Bahasa Sanskerta yang digunakan pada prasasti Kota Kapur dengan kata vanca yang kemudian mengalami perubahan kata menjadi Bangka tampaknya bisa diterima dengan nalar.

Versi lain menyebutkan bahwa kata Bangka berasal dari kata Bangkai yang menunjukan bahwa kata bangka adala tempat pmbuangan bangkai pada masa penjajahan. Meski demikian, asal-usul kata ini tidak memiliki bukti ilmiah sehingga anlisis versi Kota Kapur di atas lebih bisa diterima oleh masyarakat kebanyakan. Sebuah majalah pada tahun 1846 yang bernama Tijdschrift voor Nederlandsch Indie memuat tulisan bahwa daerah yang disebut Banca adala pulau yang dulunya bernama Chinapata atau China-Batto (Chinapata diduga adala daerah yang dulu pernah dilaporkan oleh seorang pelaut bernama Jans Huyghens van Linschoteen pada tahun 1595 di Amsterdam). Dulu daerah yang disebut Banca mencakup Palembang dan meluas ke arah barat yang kemudian disebut Bangka-Hulu dan
kemudian mengalami perubaha dialek menjadi Bengkulu sekarang ini. Ke arah Sumatera Timur, terdapat daerah yang bernama Bangka yang keyakinan banyak orangbtentang kemungkinan ini tidak nampak terlau besar sehingga belakangan banyak orang yang bahkan tidak pernah mendengar cerita ini.

* Pulau Bangka dan Sejarah *

Belanda pertama kali mendarat di Nusantara tepatnya di Banten Pulau Jawa pada tahun 1596 dibawah pimpinan Cornelis de Houtman. Cukup lama setelah itu belanda baru melirik Pulau Bangka sebaga salah satu daerah potensial penghasil timah. Ketika Belanda ingin masuk ke Pulau Bangka daerah ini masuk pada kekuasaan Kesultanan Palembang. Hubungan pertama antara VOC dan daerah Bangka Belitung terjadi pertama kalinya pada tahun 1668. Pulau Bangka pada masa itu berada dibawah kekuasaan Sultan Abdurrachman.

Sebuah catatan kontrak antara Belanda dan Sultan Palembang pada tanggal 10 juli 1668 sebagaimana disebutkan dalam buku Kepulauan Bangka Belitung dengan editor Achmad Sahabudin, dan kawan-kawan (2003) menyebutkan bahwa Kesultanan Palembang mengakui Belanda dengan usaha monopoli timahnya dan Belanda akan mlindungi Kesultanan Palembang. Berikutnya pada tahun 1722, Kesultanan Palembang yang berada dibawah pemerintahan Sultan Mahmud Kamarudin mengadakan perjanjian yang berisi ketentuan bahwa VOC memegang hak monopoli perdagangan atas timah. Tahun-tahun setelahnya menunjukan hubungan dagang Belanda dan Kesultanan Palembang berlangsung sangat buruk, sebagai mana Ratu Mahmud Kamarudin gagal memerintah internalnya.

* Awal Penambangan Timah *

Penemuan timah petama kali di pulau Bangka memiliki beberapa versi. Setidaknya catatanya yang ditulis oleh Heidhues menyebutkan tiga versi penemuan, yakni pada tahun 1707, 1709, dan tahun 1711. timah pada masa awal penemuan tersebut merupakan komoditas yang sangat mudah dilihat karena timah terdapat dimana-mana. Horsfield dalam Heidhues mengatakan bahwa timah dengan mudah terlihat ketika penduduk setempat melakukan pembakaran ladang-ladang ubtuk ditanami oleh penduduk setempat. Logam timah tampak meleleh ketika penduduk melakukan pembakaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebenarnya timah pada masa awal abad ke-17 merupakan sebuah komoditas yang midah didapatkan. Hal ini menandakan betapa banyak kandungan timah yang ada di Pulau ini. Apalagi masa penambangan timah yang berlangsung selama 4 abad lebih dan hingga kini masa banyak penambangan timah yang dilakukan di berbagai tempat oleh penduduk dan beberapa perusahaan besar. Orang yang dianggap memperkenalkan penambangan timah di Pulau Bangka adalah orang-orang johor yang memiliki garis keturunan Cina yang beragama Islam dan juga merupakan kerabat Kesultanan Palembang. Abdulhayat dalam keluarga tersebut dan laki-lakinya yang bernama Wan Akub merupaka nama-nama yang banyak disebut dan dianggap merupaka orang-orang yang mempelopori penemuan timah di Mentok dan Pulau Bangka pada umumnya. Heidhues menyebutkan bahwa pada masuknya Orang-Orang johor tersebut, juga datang seorang Cina bernama Oen Asing (Boen Asiong) yang melakukan penambangan timah di kampung Belo Mentok. Orang ini pula yang melakukan berbagai macam gerakan pembaruan dalam penambangan timah. Didatangkan pada masa itu pekerja dari Cina, memperkenalkan penambangan timah dengan menggunakan mesin, teknik perapian untuk membakar timah yang lebih efisien, dan melakukan standarisasi bentuk dan berat timah.
Pada masa ini pula penambangan timah di Bangka mengenal istilah kuli dan kongsi. Kuli dalam ejaan lama koeli berasal dari bahasa Tamil yang artinya orang yang disewa. Sedangkan kongsi berasal dari bahasa Hakka, yaitu kwung-sze yang artinya penanganan atas dasar usaha usaha dan kepentingan bersama dengan tujuan mendapatkan keuntungan ekonomi bersama. Mulai dipekenalkan pula istilah tauke atau towkay yang artinya bos dan sinkeh yang artinya kuli Cina yang terikat pada tahun pertama dan bebas pada tahun kedua dan seterusnya.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sejarah penambangan timah pada abad ke-17 dan setelahnya adalah sejarah penambangan timah yang dilakukan oleh orang-orang Cina. Impor pekerja Cina dalam jumlah besar-besaran menyebabkan penduduk Bangka hingga sekarang juga banyak diwarnai kehidupan orang-orang Cina yang mula-mula datang untuk bekerja sebagai penambang pada akhirnya ikut memberikan andil dalam proses perkembangan kultural masyarakat lokal.

Tidak mengherankan jika saat ini penduduk Cina di Pulau Bangka mencapai 30 persen dari total jumlah penduduk propinsi ini. Sebagai salah satu bukti bahwa masyarakat etnis Cina sudah ada sejak dulu, masyarakat etnis Cina dapat dijumpai di berbagai pelosok di daerah Pulau ini. Sebutlah misalnya Mentok, Pangkalpinang, Toboali, Sungailiat, Belinyu, Koba, Sungiselan Jebus dan kampung-kampung kawasa penambang timah berpenduduk ramai.

* Penduduk Asli Pulau Bangka * 
Definisi tenteng penduduk asli Pulau Bangka hingga kini masih menjadi perdebatan. Ada yang mengatakan bahwa penduduk asli Pulau ini adalah Suku Melayu, padahal pembahasan sebelumnya nyebutkan bahwa Suku Melayu adalah eksodus secara perlahan-lahan penduduk yang datang dari kerajaan johor dan Kerajaan Lingga-Riau.

Sejarah dipulau ini juga diwarnai dengan kedatangan orang-orang bugis yang menjadi lanun dan menguasai dan menguasai pulau-pulau kecil dan daerah pesisir Bangka. Cina juga adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan perjalanan perkembangan demografis pulau ini. Sebuah buku yang ditebitkan pada tahun 1954 (anonim) berjudul Republik Indonesia Propinsi Sumatera Selatan menuliskan bahwa penduduk asli Pulau Bangka adalah mereka yang merupakan hasil pertalian perkawinan antara pelaut-pelaut yang datang dari Jawa, Palembang, Minangkabau, dan Bugis yang menjelma menjadi penduduk asli yang baru. Jadi tampaknya Pulau Bangka dan Belitung pada mulanya tidak berpenghuni, melainkan didatangi oleh penduduk dari daerah lain dan kemudian membentuk kultur khas daerah ini.

Pada sekitar pertengahan abad ke-17, pasukan dari Kerajaan johor dan Kerajaan Minang datang untuk membantu penguasa setempat menumpas para lanun-lanun yang mengganggu aktivitas masyarakat. Kedua Kerajaan ini mendarat di Toboali dimana kemudian Kerajaan Minang menetap dan mempengaruhi budaya dan bahasa peduduk setempat, sedangkan Pasukan dari Kerajaan johor menuju Mentok dan kemudian menetap serta memberikan pengaruh yang besar pada kehidupan budaya dan bahasa penduduk Mentok dan sekitarnya.

sumber : (https://www.facebook.com/notes/beautiful-prospective-bangka-island/sejarah-singkat-pulau-bangka/138493689367)

Selasa, 30 Juli 2013


5 APLIKASI MEDIA PLAYER TERBAIK YANG BISA MEMUTAR SELURUH FORMAT SUARA DAN VIDEO




Bingung mau memilih aplikasi pemutar suara dan video ??? Banyak tipe file suara dan video yang tidak bisa diputar  dan untuk itu  kita perlu memilih terbaik media player yang dapat memainkan media file, baik itu media format dan akan membuat Anda menikmati lagu favorit Anda dan video bahkan lebih.  Berikut adalah beberapa jawaban pemutar media yang dapat memainkan media file. Tidak peduli apa format audio atau video file Anda bermain, semua dalam satu media player dapat menangani file.

All in One Media Players to Play Any Media Format

1. GOM Media Player

GOM media player adalah salah satu yang paling populer pemutar media. Ini adalah penuh fleshed pemutar video yang memuaskan semua kebutuhan Anda bermain. Dengan dukungan built-in itu mudah bermain video dan audio secara default (AVI, MP4, MKV, FLV, WMV, MOV, dll), format gambar yang sangat baik dengan kualitas suara. Antarmuka pengguna yang mudah dan komprehensif membunuh semua kesulitan Anda mungkin takut menghadapi sementara operasi itu.Advanced fitur kustomisasi memberikan Anda semua otoritas personalisasi menurut pilihan dan kebutuhan mereka. Fitur lanjutan lainnya itu seperti A-B ulangi, screen capture, menangkap audio, kontrol kecepatan pemutaran, dan efek video memberikan alasan untuk men-download ini media player secara gratis di PC Anda sekarang!
2. DivX Plus Player

Terbaik lain yang melakukan media player adalah DivX plus player yang memainkan DivX ®, AVI MKV, MP4 atau MOV file, DivX Plus ® format video dengan hasil yang paling epik di PC Anda. Dan dengan penambahan DivX To Go ™, DivX Plus Player adalah cara termudah untuk mentransfer video Anda ke perangkat DivX Certified ®. DivX to GO adalah fitur baru yang memungkinkan Anda mentransfer semua video Anda ke perangkat DivX. Itu juga mempersiapkan semua video Anda untuk bermain di luar PC Anda. MKV fitur memastikan definisi tinggi gambar dan suara kualitas terbaik, beberapa sub judul dan track audio (hingga 8), maju cepat halus dan mundur.
3. Kantaris Media Player

Kantaris adalah lain sumber bebas media player yang dapat memainkan file media dengan suara yang sangat baik dan kualitas gambar yang indah. Sederhana dan mudah untuk memahami antarmuka membuatnya tidak ada tugas untuk mengoperasikannya. Fitur unik sub-judul menemukan yang cocok yang paling sangat dihargai dan dinikmati oleh para penggunanya.
4. KPlayer

KPlayer adalah pemain KDE yang bermain semua video dan audio file seperti URL, DVD, VCD, audio CD, TV, DVB dan KDE i\/O budak dengan sub judul. Fitur seperti perpustakaan membantu Anda mengatur media file lain kemudian ini memperbesar gambar, modus layar penuh, mengatur kontras, kecerahan dan volume memberikan Anda menyelesaikan kebebasan untuk memutar file sesuai dengan keinginan Anda.
5. VLC Media Player

VLC media player yang tidak diragukan lagi, salah satu pemain media terbaik yang dapat memainkan file media yang mendukung semua format file seperti (MPEG-1, MPEG-2, MPEG-4, H.264, DivX, MPEG-1, MP3, DVD, Ogg, AAC dan banyak lagi. Antarmuka pengguna yang mudah digunakan dan benar-benar ramah membuat Anda menikmati video favorit Anda, lagu yang belum pernah ada sebelumnya.

http://rizkicrcn.blogspot.com/2012/10/5-aplikasi-media-player-terbaik-yang.html
sumber : 

Senin, 29 Juli 2013

Ilmuwan Jepang mengkloning tikus dari setetes darah

  Ilmuwan Jepang mengkloning tikus dari setetes darah
 Ilustrasi tikus dapur. ©shutterstock.com/Igor Normann

Seekor tikus berhasil diciptakan melalui teknologi kloning dari setetes darah oleh ilmuwan Jepang di Riken BioResource Centre.

Ilmuwan Jepang tepatnya menggunakan sel darah dari ekor tikus pendonor. Sel darah itu pun berhasil 'disulap' jadi tikus betina yang dipastikan bisa melakukan reproduksi dan hidup sebagaimana tikus normal lainnya.

Sebelumnya, ilmuwan Jepang juga pernah mengkloning tikus dari berbagai sumber, misalnya sel darah putih yang ditemukan di dalam hati dan limpa.
Perbedaan kloning kali ini adalah donor kloning berasal dari ekor tikus lain. Setelah darah di area ekor tikus pendonor diekstrak, ilmuwan Jepang mengisolasinya dengan sel darah putih kemudian menggunakan nukleus untuk mengkloning - proses yang sama yang digunakan saat ilmuwan menciptakan kloning domba Dolly.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, teknik itu disebut dengan transfer sel inti somatik yang melibatkan sel inti tikus pendonor yang ditransfer ke sel telur yang inti DNA di dalamnya sudah dihilangkan.
Sel telur kemudian berkembang menjadi embrio yang berasal dari donor dan memiliki gen yang sama.
Sementara itu, Profesor Robin Lovell-Badged dari MRC National Institute of Medical Research di London yang tidak terlibat dalam proses kloning memaparkan pendapatnya mengenai perkembangan tersebut.
"Kemampuan kloning ini bisa dimanfaatkan untuk menyelamatkan spesies yang hampir punah," tandasnya.
Hasil dari proses kloning tersebut kemudian dilaporkan dalam jurnal Biology of Reproduction.

sumber : http://www.merdeka.com/sehat/ilmuwan-jepang-mengkloning-tikus-dari-setetes-darah.html
Kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari penggunaan plastik. Namun disisi lain, plastik merupakan bahan anorganik, yang membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat terurai dalam tanah. Perlu dikembangkan solusi yang tepat agar dapat mengurangi sampah jenis plastik tersebut, sekaligus menghasilkan produk lain yang bermanfaat dan berdayaguna. - See more at: http://www.surya.ac.id/research/news-detail.php?id=19&title=Sampah.Plastik..Pengganti.Bahan.Bakar#sthash.BosW4i0z.dpuf

Sampah Plastik, Pengganti Bahan Bakar.


Kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari penggunaan plastik. Namun disisi lain, plastik merupakan bahan anorganik, yang membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat terurai dalam tanah. Perlu dikembangkan solusi yang tepat agar dapat mengurangi sampah jenis plastik tersebut, sekaligus menghasilkan produk lain yang bermanfaat dan berdayaguna.

Sehubungan dengan itu, belakangan kita mengenal istilah proses daur ulang plastik. Yaitu pemanfaatan sampah plastik menjadi produk yang lebih bermanfaat, dikarenakan semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang sehat berkelan- jutan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan berkenaan den- gan itu adalah konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak setara bensin dan solar. Proses ini dapat dilakukan ka- rena pada dasarnya plastik ada- lah polimer atau rantai panjang atom yang saling mengikat satu sama lain. Karena pada dasarnya plastik berasal dari minyak bumi, maka proses ini dapat dikatakan hanya mengembalikannya ke dalam bentuk asal mulanya.

Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, termasuk yang berkaitan dengan teknologi pengolahan sampah, maka pengembangan teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yang setara dengan bensin dan solar belakangan ini pun marak dilakukan. Misalnya di Jepang, Jerman, Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya. Bahkan di sejumlah negara itu, pabrik skala komersial pun sudah mulai diaplikasikan, untuk menghasilkan produk bahan bakar minyak dalam jumlah yang besar.

Sayangnya di Indonesia pengembangan teknologi ini belum mendapatkan perhatian yang semestinya. Apalagi untuk sampai pada skala komersial. Padahal, bila teknologi ini dikembangkan, maka produk yang dihasilkan dapat menjadi alternatif pengganti bahan bakar minyak konvensional yang harganya semakin mahal dan cadangannya semakin menipis. Di samping itu, pengembangan teknologi ini juga akan dapat menyelesaikan salah satu persoalan mengenai sampah, khususnya sampah plastik.

Sebenarnya teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak ini merupakan teknologi yang menggunakan mekanisme pirolisis. Yaitu, proses degradasi termal dengan cara memanaskan plastik tanpa oksigen dalam kondisi tekanan atmosfir pada temperatur sekitar 370-420 derajat C. Pada temperatur tersebut plastik akan mencair dan berubah menjadi gas, sehingga rantai panjang hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek. Langkah berikutnya yang mesti dilakukan setelah itu adalah proses pendinginan gas tersebut, sehingga akan terkondensasi dan berubah menjadi cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar minyak, baik berupa minyak tanah, solar maupun bensin.

Pertanyaannya sekarang, seberapa baik kualitas produk bahan bakar minyak yang dihasilkan melalui proses ini? Tentu saja, kualitasnya akan sangat tergantung dari beberapa parameter, seperti jenis sampah plastiknya, temperature dan jangka waktu proses pembuatannya. Bagaimanapun, untuk menghasilkan produk bahan bakar minyak yang lebih berkualitas, maka dalam proses tersebut dibutuhkan katalis.

Katalis tersebut dapat terbuat dari zeolit yang bisa didapatkan dengan mudah dan harga yang murah di Indonesia. Soalnya, Indonesia mempunyai potensi zeolit alam yang sangat banyak. Dengan produksi sampah plastik yang begitu besar di negeri ini, Indonesia dapat dikatakan memiliki salah satu sumber energi alternatif dalam bentuk minyak tanah, besin dan solar yang sangat besar pula. Satu kilogram plastik dapat meng- hasilkan kurang lebih satu liter minyak. Ini menjadi sebuah tantangan yang menarik, ketika produksi sampah kita begitu besarnya sehingga diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Sementara kebutuhan akan sumber energy konvensional yang terus meningkat tidak sebanding dengan ketersediaan bahan bakunya yang semakin menipis. Semua itulah yang melatarbelakangi Indonesia Center for Waste Management – Surya University, sebagai research center dibidang teknologi dan pengelolaan sampah pertama di Indonesia, untuk mengembangkan teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak tersebut dengan skala semi komersial. Diharapkan, pengaplikasian teknologi tersebut akan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata untuk Indonesia dalam bidang energi dan lingkungan.***

Dr. Eng. Bayu Indrawan, SE, ST, MT
Director of Indonesia Center for Waste Management, Surya University
- See more at: http://www.surya.ac.id/research/news-detail.php?id=19&title=Sampah.Plastik..Pengganti.Bahan.Bakar#sthash.BosW4i0z.dpuf

Sampah Plastik, Pengganti Bahan Bakar.


Kehidupan manusia saat ini tidak terlepas dari penggunaan plastik. Namun disisi lain, plastik merupakan bahan anorganik, yang membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk dapat terurai dalam tanah. Perlu dikembangkan solusi yang tepat agar dapat mengurangi sampah jenis plastik tersebut, sekaligus menghasilkan produk lain yang bermanfaat dan berdayaguna.

Sehubungan dengan itu, belakangan kita mengenal istilah proses daur ulang plastik. Yaitu pemanfaatan sampah plastik menjadi produk yang lebih bermanfaat, dikarenakan semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang sehat berkelan- jutan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan berkenaan den- gan itu adalah konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak setara bensin dan solar. Proses ini dapat dilakukan ka- rena pada dasarnya plastik ada- lah polimer atau rantai panjang atom yang saling mengikat satu sama lain. Karena pada dasarnya plastik berasal dari minyak bumi, maka proses ini dapat dikatakan hanya mengembalikannya ke dalam bentuk asal mulanya.

Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, termasuk yang berkaitan dengan teknologi pengolahan sampah, maka pengembangan teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak yang setara dengan bensin dan solar belakangan ini pun marak dilakukan. Misalnya di Jepang, Jerman, Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya. Bahkan di sejumlah negara itu, pabrik skala komersial pun sudah mulai diaplikasikan, untuk menghasilkan produk bahan bakar minyak dalam jumlah yang besar.

Sayangnya di Indonesia pengembangan teknologi ini belum mendapatkan perhatian yang semestinya. Apalagi untuk sampai pada skala komersial. Padahal, bila teknologi ini dikembangkan, maka produk yang dihasilkan dapat menjadi alternatif pengganti bahan bakar minyak konvensional yang harganya semakin mahal dan cadangannya semakin menipis. Di samping itu, pengembangan teknologi ini juga akan dapat menyelesaikan salah satu persoalan mengenai sampah, khususnya sampah plastik.

Sebenarnya teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak ini merupakan teknologi yang menggunakan mekanisme pirolisis. Yaitu, proses degradasi termal dengan cara memanaskan plastik tanpa oksigen dalam kondisi tekanan atmosfir pada temperatur sekitar 370-420 derajat C. Pada temperatur tersebut plastik akan mencair dan berubah menjadi gas, sehingga rantai panjang hidrokarbon akan terpotong menjadi rantai pendek. Langkah berikutnya yang mesti dilakukan setelah itu adalah proses pendinginan gas tersebut, sehingga akan terkondensasi dan berubah menjadi cairan. Cairan inilah yang nantinya menjadi bahan bakar minyak, baik berupa minyak tanah, solar maupun bensin.

Pertanyaannya sekarang, seberapa baik kualitas produk bahan bakar minyak yang dihasilkan melalui proses ini? Tentu saja, kualitasnya akan sangat tergantung dari beberapa parameter, seperti jenis sampah plastiknya, temperature dan jangka waktu proses pembuatannya. Bagaimanapun, untuk menghasilkan produk bahan bakar minyak yang lebih berkualitas, maka dalam proses tersebut dibutuhkan katalis.

Katalis tersebut dapat terbuat dari zeolit yang bisa didapatkan dengan mudah dan harga yang murah di Indonesia. Soalnya, Indonesia mempunyai potensi zeolit alam yang sangat banyak. Dengan produksi sampah plastik yang begitu besar di negeri ini, Indonesia dapat dikatakan memiliki salah satu sumber energi alternatif dalam bentuk minyak tanah, besin dan solar yang sangat besar pula. Satu kilogram plastik dapat meng- hasilkan kurang lebih satu liter minyak. Ini menjadi sebuah tantangan yang menarik, ketika produksi sampah kita begitu besarnya sehingga diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Sementara kebutuhan akan sumber energy konvensional yang terus meningkat tidak sebanding dengan ketersediaan bahan bakunya yang semakin menipis. Semua itulah yang melatarbelakangi Indonesia Center for Waste Management – Surya University, sebagai research center dibidang teknologi dan pengelolaan sampah pertama di Indonesia, untuk mengembangkan teknologi konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak tersebut dengan skala semi komersial. Diharapkan, pengaplikasian teknologi tersebut akan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata untuk Indonesia dalam bidang energi dan lingkungan.***

Dr. Eng. Bayu Indrawan, SE, ST, MT
Director of Indonesia Center for Waste Management, Surya University
- See more at: http://www.surya.ac.id/research/news-detail.php?id=19&title=Sampah.Plastik..Pengganti.Bahan.Bakar#sthash.BosW4i0z.dpuf

Media Mesir : Pernyataan SBY adalah Tanggapan Ketidak-setujuan atas Seruan Syeikh Qaradhawi



Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait  krisis politik di Mesir menjadi perhatian media massa Negeri Para Nabi itu.
Kantor berita Mesir, MENA, Ahad, melaporkan Presiden RI meminta warga negara Indonesia (WNI) di Mesir untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Mesir. Pernyataan Kepala Negara yang dilansir MENA dari kantor berita ANTARA itu dikutip luas media massa setempat.
Suratkabar Al Naba mengatakan Presiden SBY juga meminta WNI untuk terus berkoordinasi dengan KBRI dan jangan melibatkan diri dalam konflik yang kian membara.
Koran Alyaum Al Sabii menyebutkan SBY mengikuti terus perkembangan di Mesir dan setiap saat mendapatkan laporan dari Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi mengenai situsai terkini di negara itu.
Tapi, ada yang menarik ketika dikutip oleh suratkabar Al Arabi dalam edisi online bahwa pernyataan SBY tersebut merupakan tanggapan atas imbauan Syeikh Yusuf Qardhawi, ulama asal Mesir yang bermukim di Qatar.

“Menanggapi seruan Qardhawi, Presiden RI meminta WNI agar tidak mencampuri urusan dalam negeri Mesir,” begitu judul berita koran berbahasa Arab tersebut.

Menurut Al Arabi, pernyataan SBY itu disampaikan sebagai tanggapan ketidak-setujuan atas seruan Syeikh Qardhawi agar WNI dan warga Malaysia berperan dalam urusan dalam negeri Mesir guna membantu saudara mereka, Ikhwanul Muslimin, yang sedang menghadapi ancaman pembunuhan oleh tentara.
Sebelumnya, Syeikh Qardhawi dan Penasehat Syeikh Agung Al Azhar, Syeikh Hassan Shafie mendesak dunia internasional, terutama negara-negara yang merupakan sahabat dekat Mesir seperti Indonesia dan Malaysia untuk berperan aktif dalam mengakhiri krisis multidimensi di Negeri Seribu Menara itu. (RoL/KH)

sumber : http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/media-mesir-pernyataan-sby-adalah-tanggapan-ketidak-setujuan-atas-seruan-syeikh-qaradhawi.htm#.UfYX9kp6oaI

Sejarah Republik Turki

Negara Turki adalah negara di dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 kilometer persegi, 97% (790.200 km persegi) wilayahnya terletak di benua Asia dan sisanya sekitar 3% (24.378 km persegi) terletak di benua Eropa. Posisi geografi yang strategis itu menjadikan Turki jembatan antara Timur dan Barat. Bangsa Turki diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Secara historis, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi di Anatolia, peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Ustmani dan pengaruh negara-negara Barat Modern. Hingga saat ini bangunan-bangunan bersejarah masa Bizantium masih banyak ditemukan di Istanbul dan kota-kota lainnya di Turki. Yang paling terkenal adalah Aya Sofya, suatu gereja di masa Bizantium yang berubah fungsinya menjadi masjid pada masa Khalifah Ustmani dan sejak pemerintahan Mustafa Kemal hingga kini dijadikan museum.

Peradaban Islam dengan pengaruh Arab dan Persia menjadi warisan yang mendalam bagi masyarakat Turki sebagai peninggalan Dinasti Ustmani. Islam di masa kekhalifahan diterapkan sebagai agama yang mengatur hubungan antara manusia sebagai makhluk dengan Allah SWT sebagai Khalik, Sang Pencipta; dan juga suatu sistem sosial yang melandasi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Islam yang muncul di Jazirah Arab dan telah berkembang lama di wilayah Persia, berkembang di wilayah kekuasaan Kekhalifahan Turki dengan membawa peradaban dua bangsa tersebut. Perkembangan selanjutnya memperlihatkan pengaruh yang kuat kedua peradaban tersebut ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Kondisi ini menimbulkan kekeliruan pada masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki sama dengan bangsa Arab. Suatu anggapan yang keliru yang selalu ingin diluruskan oleh bangsa Turki sejak tumbuhnya nasionalisme pada abad ke-19. Selanjutnya arah modernisasi yang berkiblat ke Barat telah menyerap unsur-unsur budaya Barat yang dianggap modern. Campuran peradaban Turki, Islam dan Barat, inilah yang telah mewarnai identitas masyarakat Turki.

Masyarakat Indonesia mengenal Turki sebagai suatu negara berpenduduk mayoritas Muslim. Kita juga mengenal Turki sebagai bangsa yang pernah memimpin dunia Islam selama tujuh ratus tahun, dari permulaan abad ke-13 hingga jatuhnya Kekhalifahan Ustmani pada awal abad ke-20. Fenomena kehidupan masyarakat Turki menjadi menarik ketika negara Turki yang berdiri tahun 1923 menyatakan sebagai sebuah negara sekuler, di mana Islam yang telah berfungsi sebagai agama dan sistem hidup bermasyarakat dan bernegara selama lebih dari tujuh abad, dijauhkan peranannya dan digantikan oleh sistem Barat.

bendera turki
Gambar : Bendera Turki


A. KONSPIRASI MENGHANCURKAN KHALIFAH
Di dalam negara, ahli dzimmah-khususnya orang Kristen yang mendapat hak istimewa zaman Suleiman II, akhirnya menuntut persamaan hak dengan muslimin. Malahan hak istimewa ini dimanfaatkan untuk melindungi provokator dan intel asing dengan jaminan perjanjian antara khalifah dengan Bizantium (1521), Prancis (1535), dan Inggris (1580). Dengan hak istimewa ini, jumlah orang Kristen dan Yahudi meningkat di dalam negeri. Ini dimanfaatkan misionaris yang mulai menjalankan gerakan sejak abad 16 . Malta dipilih sebagai pusat gerakannya. Dari sana mereka menyusup ke Suriah(1620) dan tinggal di sana sampai 1773. Di tengah mundurnya intelektualitas dunia Islam, mereka mendirikan pusat kajian sebagai kedok gerakannya. Pusat kajian ini kebanyakan milik Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, yang digunakan Barat untuk mengemban kepemimpinan intelektualnya di Dunia Islam, disertai serangan mereka terhadap pemikiran Islam. Serangan ini sudah lama dipersiapkan orientalis Barat, yang mendirikan Pusat Kajian Ketimuran sejak abad 14.

Gerakan misionaris dan orientalis itu merupakan bagian tak terpisahkan dari imperialisme Barat di dunia Islam. Untuk menguasainya, meminjam istilah Imam al-Ghozali. Islam sebagai asas harus hancur, dan khalifah Islam harus runtuh. Untuk meraih tujuan pertama, serangan misionaris dan orientalis diarahkan untuk menyerang pemikiran Islam. Sedangkan untuk meraih tujuan kedua, mereka hembuskan nasionalisme dan memberi stigma pada khalifah sebagai "Orang Sakit". Agar kekuatan khalifah lumpuh, sehingga agar bisa sekali pukul jatuh, maka dilakukanlah upaya intensif untuk memisahkan Arab dengan lainnya dari khalifah. Dari sinilah, lahir gerakan patriotisme dan nasionalisme di dunia Islam. Malah, gerakan keagamaan tak luput dari serangan, seperti Gerakan Wahabi di Hijaz.
peta turki
Gambar : Peta Wilayah Turki

Sejak pertengahan abad ke-18 gerakan ini dimanfaatkan Inggris melalui agennya Ibn Sa'ud untuk menyulut pemberontakan di beberapa wilayah Hijaz dan sekitarnya, yang sebelumnya gagal dilakukan Inggris lewat gerakan kesukuan. Walau begitu, akhirnya gerakan ini bisa dibendung di beberapa wilayah oleh khalifah lewat Muhammad Ali Pasha, Gubernur Mesir yang ternyata agen Prancis didukung Prancis. Di Eropa, wilayah yang dikuasai khalifah diprovokasi agar memberontak (abad 19-20 M), seperti kasus Serbia, Yunani, Bulgaria, Armenia dan terakhir Krisis Balkan, sehingga khalifah Turki Utsmani kehilangan banyak wilayahnya, dan yang tersisa hanya Turki.

Nasionalisme dan separatisme telah dipropagandakan negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Rusia. Itu bertujuan untuk menghancurkan khalifah Islam. Keberhasilannya memakai sentimen kebangsaan dan separatisme di Serbia, Hongaria, Bulgaria, dan Yunani mendorongnya memakai cara sama di seluruh wilayah khalifah. Hanya saja, usaha ini lebih difokuskan di Arab dan Turki. Sementara itu, Kedunbes Inggris dan Perancis di Istanbul dan daerah-daerah basis khalifah seperti Baghdad, Damsyik, Beirut, Kairo, dan Jeddah telah menjadi pengendalinya. Untuk menyukseskan misinya, dibangunlah 2 markas. Pertama, Markas Beirut, yang bertugas memainkan peranan jangka panjang, yakni mengubah putra-putri umat Islam menjadi kafir dan mengubah sistem Islam jadi sistem kufur. Kedua, Markas Istanbul, bertugas memainkan peranan jangka pendek, yaitu memukul telak khalifah.

Kedubes negara Eropa pun mulai aktif menjalin hubungan dengan orang Arab. Di Kairo dibentuk Partai Desentralisasi yang diketuai Rofiqul 'Adzim. Di Beirut, Komite Reformasi dan Forum Literal dibentuk. Inggris dan Prancis mulai menyusup ke tengah orang Arab yang memperjuangkan nasionalisme. Pada 8 Juni 1913 M, para pemuda Arab berkongres di Paris dan mengumumkan nasionalisme Arab. Dokumen yang ditemukan di Konsulat Prancis di Damsyik telah membongkar rencana pengkhianatan kepada khalifah yang didukung Inggris dan Prancis.

Di Markas Istanbul, negara-negara Eropa tak hanya puas merusak putra-putri umat Islam di sekolah dan universitas lewat propaganda. Mereka ingin memukul khalifah dari dekat secara telak. Caranya ialah mengubah sistem pemerintahan dan hukum Islam dengan sistem pemerintahan Barat dan hukum kufur. Kampanye mulai dilakukan Rasyid Pasha, MenLu zaman Sultan Abdul Mejid II (1839 M). Tahun itu juga, Naskah Terhormat(Kholkhonah) yang dijiplak dari UU di Eropa diperkenalkan. Tahun 1855 M, negara-negara Eropa khususnya Inggris memaksa khalifah Utsmani mengamandemen UUD, sehingga dikeluarkanlah Naskah Hemayun (11 Februari 1855 M). Midhat Pasha, salah satu anggota Kebatinan Bebas diangkat jadi perdana menteri (1 September 1876 M). Ia membentuk panitia Ad Hoc menyusun UUD menurut Konstitusi Belgia. Inilah yang dikenal dengan Konstitusi 1876. Namun, konstitusi ini ditolak Sultan Abdul Hamid II dan Sublime Port pun enggan melaksanakannya karena dinilai bertentangan dengan syari'at. Midhat Pasha pun dipecat dari kedudukan perdana menteri. Turki Muda yang berpusat di Salonika pusat komunitas Yahudi Dunamah memberontak (1908 M). Khalifah dipaksanya yang menjalankan keputusan Konferensi Berlin mengumumkan UUD yang diumumkan Turki Muda di Salonika, lalu dibukukanlah parlemen yang pertama dalam khalifah Turki Utsmani (17 November 1908 M). Bekerja sama dengan syaikhul Islam, Sultan Abdul Hamid II dipecat dari jabatannya, dan dibuang ke Salonika. Sejak itu sistem pemerintahan Islam berakhir.

Tampaknya Inggris belum puas menghancurkan khalifah Turki Ustmani secara total. Perang Dunia I (1914 M) dimanfaatkan Inggris menyerang Istanbul dan menduduki Gallipoli. Dari sinilah kampanye Dardanella yang terkenal itu mulai dilancarkan. Pendudukan Inggris di kawasan ini juga dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas Mustafa Kemal Pasha yang sengaja dimunculkan sebagai pahlawan pada Perang Ana Forta (1915 M). Ia agen Inggris, keturunan Yahudi Dunamah dari Salonika melakukan agenda Inggris, yakni melakukan revolusi kufur untuk menghancurkan khalifah Islam. Ia menyelenggarakan Kongres Nasional di Sivas dan menelurkan Deklarasi Sivas (1919 M), yang mencetuskan Turki merdeka dan negeri Islam lainnya dari penjajah, sekaligus melepaskannya dari wilayah Turki Utsmani. Irak, Suriah, Palestina, Mesir, dll mendeklarasikan konsensus kebangsaan sehingga merdeka. Saat itu sentimen kebangsaan tambah kental dengan lahirnya Pan-Turkisme dan Pan Arabisme. Masing-masing menuntut kemerdekaan dan hak menentukan nasib sendiri atas nama bangsanya, bukan atas nama umat Islam.
mustafa kemal pasha
Gambar : Mustafa Kemal Pasha (Ataturk)


B. TURKI DI BAWAH PIMPINAN MUSTAFA KEMAL PASHA (ATATURK)
Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha. Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan selanjutnya gerakan ini diarahkan untuk menentang Sultan. Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan kekhalifahan Turki Ustmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme. Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam dan Modernisasi.
ziya gokalp
Gambar : Ziya Gokalp

Dengan demikian Mustafa dan pengikutnya menggerakkan reformasi-reformasi di Turki dengan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh para pembaru-pembaru di kekhalifahan Turki. Pada perkembangan selanjutnya ide-ide reformasi Mustafa Kemal menjadi suatu gerakan politik pemerintah yang dikenal dengan sebutan Kemalisme.


C. KEMALISME: SUATU REVOLUSI BUDAYA DAN NEGARA (1923-1950)
Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya Turki dapat masuk dalam peradaban barat. Oleh karena itulah penghapusan kekhalifahan merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal sebagai Presiden Republik Turki.

Setelah meniadakan kekhalifahan, politik Kemalisme menghapuskan lembaga-lembaga syariah, meskipun sebenarnya peranan lembaga ini sudah sangat dibatasi oleh para pembaru Kerajaan Ustmani. Bagi Kemalis, syariat adalah benteng terakhir yang masih tersisa dari sistem keagamaan tradisional. Lebih lanjut lagi Kemalis menutup sekolah-sekolah madrasah yang sudah ada sejak tahun 1300-an sebagai suatu lembaga pendidikan Islam. Reformasi agama adalah salah satu contoh tindakan ekstrim dari rezim Kemalis setelah penghapusan khalifah. Reformasi ini bertujuan untuk memisahkan agama dari kehidupan politik negara dan mengakhiri kekuatan tokoh-tokoh agama dalam masalah politik, sosial dan kebudayaan. Selain itu Mustafa Kemal juga mengajukan pemikiran tentang nasionalisme agama. Menurutnya agama merupakan suatu lembaga sosial dan karena itu harus disesuaikan dengan sosial dan budaya masyarakat Turki.

Suatu komite dibentuk di Fakultas Teologi di Universitas Istanbul untuk memodernisasikan Islam. Komite ini menyebarkan keinginan Mustafa kemal untuk mengganti bentuk dan suasana mesjid seperti bentuk dan suasana gereja di negara-negara barat, dengan menekankan pada: pentingnya masjid yang bersih, dengan bangku-bangku dan ruang tempat menyimpan mantel, mewajibkan jamaah masuk dengan sepatu yang bersih, menggantikan bahasa Arab dengan bahasa Turki, menyediakan alat-alat musik ditempat shalat untuk memperindah bentuk shalat, dan mengubah teks-teks khutbah yang telah ada dengan khutbah yang berisi pemikiran agama berdasarkan filsafat barat. Pada tahun 1932 pemerintah mengeluarkan kebijakan mengganti pengucapan adzan ke dalam bahasa Turki, yang amat ditentang oleh mayoritas masyarakat Muslim Turki.

Reformasi agama, yang bentuknya upaya Turkifikasi Islam atau nasionalisasi Islam ini merupakan bentuk campur tangan pemerintah Kemalis dalam kehidupan beragama di masyarakat Turki. Sekularisme yang sejatinya memisahkan hubungan agama dengan pemerintahan, dimana negara menjamin kebebasan beribadah, bagi warga negara, pada pelaksanaannya dijalankan dengan semangat nasionalisme yang radikal dan dipaksakan oleh Kemalis. Namun penerapan nasionalisasi agama ini hanya bertahan hingga akhir pemerintahan Kemalis (Partai Rakyat Republik). Sejak tahun 1950, adzan kembali diucapkan dalam bahasa Arab. Masjid-masjid di Turki pun hingga saat ini tetap menunjukkan bentuk-bentuk yang umum sebagaimana masjid di negara-negara lainnya.

Peradaban menurut Mustafa Kemal, berarti peradaban barat. Tema utama dari pandangannya tentang pem-Barat-an adalah bahwa Turki harus menjadi bangsa barat dalam segala tingkah laku. Untuk itu Pemerintah Kemalis mengeluarkan kebijakan larangan menggunakan pakaian-pakaian yang dianggap pakaian agama di tempat-tempat umum dan menganjurkan masyarakat Turki menggunakan pakaian sebagaimana orang-orang barat berpakaian (berjas dan bertopi). Peraturan ini mulai efektif pada November 1925 dan hingga saat ini masyarakat Turki menggunakan pakaian ala Barat. Sampai saat ini pemakaian jas sudah menjadi ciri umum dari masyarakat Turki. Sedangkan pemakaian topi menghilang bersamaan dengan menghilangnya kebiasaan memakai topi itu pada masyarakat Eropa.

Mustafa Kemal juga mengkritik pemakaian jilbab oleh wanita-wanita Turki, tapi semasa hidupnya tidak ada undang-undang yang secara tegas melarang pemakaian jilbab tersebut. Pelarangan jilbab secara konstitusional baru terjadi pada tahun 1998, sebagai reaksi militer atas munculnya fenomena kesadaran yang tinggi dari muslimah-muslimah Turki dalam menggunakan jilbab dan juga reaksi atas kemenangan Partai Islam Refah pada pemilu tahun 1995.

Selain reformasi agama, reformasi yang paling penting dari rezim Kemalis adalah reformasi bahasa. Tulisan Arab diganti dengan tulisan Latin, berdasarkan undang-undang yang diputuskan oleh Dewan Nasional Agung pada 3 Novemeber 1928. Tujuan reformasi bahasa adalah membebaskan bahasa Turki dari ‘belenggu’ bahasa asing. Penekanannya adalah pemurnian bahasa Turki dari bahasa Arab dan Persi. Mustafa Kemal mengadakan kunjungan di banyak tempat untuk mengajar secara langsung tulisan baru pada rakyat Turki.

Reformasi bahasa ini memberi sumbangan yang berharga bagi perkembangan linguistik bahasa Turki saat ini. Penelitian yang mendalam terhadap akar bahasa dan struktur bahasa Turki membuktikan bahwa bahasa Turki termasuk kelompok bahasa Altay, yaitu bahasa-bahasa yang dipergunakan bangsa-bangsa yang mendiami wilayah yang membentang dari Finlandia hingga Manchuria. Dari segi gramatikal, bahasa Turki termasuk bahasa aglutinatif, yaitu bahasa berimbuhan. Struktur sintaksis memperlihatkan pola Objek-Predikat, dimana Predikat selalu berada di akhir kalimat.

Ciri-ciri struktural bahasa Turki memperlihatkan perbedaannya yang jelas dengan bahasa Arab.
Komite ahli hukum mengambil Undang-Undang sipil Swiss untuk memenuhi keperluan hukum di Turki menggantikan Undang-Undang Syariah, berdasarkan keputusan Dewan Nasional agung tanggal 17 februari 1926. Undang-Undang Sipil yang mulai diberlakukan pada tanggal 4 Oktober 1926 ini antara lain tentang: menerapkan monogami, melarang poligami dan memberikan persamaan hak antara pria dan wanita dalam memutuskan perkawinan dan perceraian. Sebagai konsekuensi dari persaman hak dan kewajiban ini hukum waris berdasarkan Islam dihapuskan. Selain itu undang-undang sipil juga memberi kebebasan bagi perkawinan antar agama.

Pada I Januari 1935, pemerintah mengharuskan pemakaian nama keluarga bagi setiap orang Turki dan melarang pemakaian gelar-gelar yang biasa dipakai pada masa Turki Ustmani. Mustafa Kemal menambahkan nama Ataturk, yang berarti Bapak Bangsa Turki, sebagai nama keluarga. Pada tahun 1935 sistem kalender hijriyah diganti dengan sistem kalender masehi, hari Minggu dijadikan sebagai hari libur menggantikan hari libur sebelumnya yaitu hari Jumat.

Tentang sekularisasi dan modernisasi di Turki pada masa Rezim Kemalis seperti diuraikan di atas, Bryan S. Turner, seorang guru besar sosiologi di Universitas Flinders (Australia Selatan), menyimpulkan bahwa sekularisme tersebut merupakan suatu bentuk pemaksaan dari pemerintah rezim, bukanlah sekularisasi yang tumbuh sebagai suatu konsekuensi dari proses modernisasi seperti di negara-negara Eropa. Selain itu sekularisasi di Turki pada saat itu merupakan peniruan secara sadar pola tingkah laku masyarakat Eropa yang dianggap modern dan lebih maju (1984:318). Bagi kemalis, manusia Turki baru tidak saja harus berpikiran rasional seperti orang-orang Eropa, tetapi juga harus meniru tatacara berperrilaku dan berpakaian seperti mereka.


D. MASYARAKAT TURKI PASCA KEMALISME
Mustafa Kemal meninggal dunia pada tanggal 10 November 1938, setelah tiga kali menjabat sebagai presiden Republik Turki, yaitu pada tahun 1927, 1931 dan 1935. Mustafa Kemal diakui berhasil menciptakan sistem pemerintahan parlementer dan meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi kehidupan demokratisasi di Turki. Partai Republik Rakyat adalah partai politik yang dibentuk Mustafa Kemal untuk menjalankan roda Pemerintahan. Meskipun demikian, sejarah Turki menunjukkan pemerintahan Kemal dengan sistem pemerintahan satu partai tidak memberi ruang bagi kemunculan partai oposisi. Iklim Demokrasi muncul kemudian sejak Turki menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945 dan terus berkembang menunjukkan kemajuan yang pesat. Daniel Lerner (di dalam Memudarnya Masyrakat Tradisional, 1983) telah melakukan penelitian yang mendalam di suatu kota dekat Ankara pada tahun 1950-an, dan menyimpulkan bahwa negara Turki telah tumbuh menjadi negara yang relatif lebih stabil dan demokratis di banding dengan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah.

Reformasi budaya, terutama sekularisasi agama dan pemakaian hukum Barat menggantikan hukum Islam, memperlihatkan proses dinamis dari penerimaan dan penolakan masyarakat Turki. Sekularisasi agama pada masa Kemalis (1923-1950) melahirkan generasi Turki yang jauh dari agamanya. Bahasa Turki yang ditulis dalam bahasa latin telah menjadi bahasa nasional Turki. Sedangkan pemakaian hukum-hukum Barat juga diadaftasi dengan berbagai tingkatan kesulitan di berbagai lapisan msyarakat.

Pada pemilu 1950, kekuasaan tunggal Partai Republik Rakyat berakhir dan digantikan oleh partai sekuler beraliran liberal, yaitu Partai Demokrat. Partai pimpinan Adnan Menderes ini mencoba mengoreksi penyimpangan-penyimpangan sekularisasi yang sudah dijalankan oleh Partai Republik Rakyat sejak berdirinya negara Turki. Namun Adnan menderes juga tidak ingin Kemalisme digantikan dengan ideologi lain. Sejak masa pemerintahan Partai Demokrat inilah masyarakat Muslim yang merupakan mayoritas (98 persen dari 70 juta jiwa) penduduk Turki dapat melakukan shalat di masjid-masjid umum, berpuasa dan melakukan ibadah naik haji, yang pada masa Rezim Kemalis sulit dilakukan. Selain itu madrasah-madrasah kembali di buka, sehingga para orang tua dapat kembali menyekolahkan anak mereka di sekolah agama, setelah mereka menyadari bahwa mereka tumbuh sebagai suatu generasi yang kering dari nilai dan ilmu agama. Madrasah-madrasah ini kembali ditutup pada tahun 1998 setelah dianggap sebagai lembaga yang mendidik kelompok Islam fundamental yang keberadaannya menguat dan mengancam ideologi sekuler Turki

Perkembangan masyarakat di Turki menemukan karakter sendiri yang unik sebagai suatu bentuk pertentangan yang rumit antara pemikiran Kemalisme, yang fundamental dan radikal, pemikiran liberalis yang meskipun menentang Kemalisme tetapi tidak ingin ideologi ini diganti, dan pemikiran Islam, baik yang konservatif maupun moderat. Semangat masyarakat Turki modern untuk menjadi suatu bangsa yang modern dan demokratis, selalu disertai dengan kesadaran yang mendalam tentang watak dan idealisme ke-Turki-an dan ke Islaman. Penulis melihat bahwa gagasan sintesa tentang Islam, Turki dan Barat yang pernah dimunculkan oleh Ziya Gokalp (Bapak naasionalis Turki) mulai terimplementasikan dengan wajar dan alami, sedangkan Kemalisme dijadikan ideologi negara yang keberadaannya sangat dijaga oleh kekuatan militer Turki.

Militer Turki mengambil peran sebagai penjaga ideologi Kemalisme sebagai prinsip negara. Jatuhnya pemerintahan Partai Islam Refah pada tahun 1998 adalah suatu bukti masih dominannya pengaruh politik militer di Turki. Namun kebangkitan Islam, baik itu suatu fenomena kesadaran umat Islam Turki untuk kembali mempelajari nilai-nilai Islam di tengah kebijakan sekuler pemerintah dan fenomena dukungan masyarakat Islam terhadap kemenangan partai politik yang dianggap membawa aspirasi Islam terus memperlihatkan kemajuan ke arah yang positif. Aspirasi dan dukungan yang besar dari masyarakat Turki kembali mengantarkan kemenangan partai berbasis Islam, Partai Keadilan dan Pembangunan dalam pemilu 2002. Meskipun secara tegas pemimpin partai ini menyatakan bahwa Partai Keadilan dan Pembangunan bukanlah partai Islam dan mereka menyatakan komitmennya yang sungguh-sungguh menjaga ideologi sekularisme di Turki, nampaknya Rakyat Turki lebih melihat mereka sebagai sosok-sosok muslim yang shaleh yang diharapkan dapat membawa Turki ke arah yang lebih maju. 
 
sumber : http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/06/republik-turki.html
 Eksistensi Islam di Tengah Sekulerisme Turki

Selama beberapa dekade di Turki, Perjuangan dan pertarungan  antara kekuatan Islam dan sekuleris  berlangsung sangat keras. Sampai perlahan-lahan Erdogan memenangkan pertarungan melawan kaum sekuleris, yang diwakili oleh militer.
Bangunan  sekulerisme yang terstruktur dalam bentuk kekuasaan, dibangun oleh Kemal Attaturk, sudah berlangsung sejak tahun 1924, bersamaan dengan keruntuhan Khilafah Otsmaniyah. Keruntuhan Turki Otsmani itu, di formalkan oleh Jenderal Kemal Attaturk ke dalam konstitusi, yang secara tegas menyatakan Turki sebagai negara sekuler. Bukan negara agama. Islam tidak lagi menjadi sumber hukum bagi kehidupan bernegara.
Perjuangan pertarungan antara kalangan Islamis melawan sekuleris, yang berlangsung selama beberapa dekade itu, baru mencapai puncaknya, ketika Erdogan dengan Partai AKP, membangun kekuatan entitas politik di Turki. Erdogan seperti membangun kembali puing-puing reruntuhan Khilafah Otsmaniyah, dan mulai menampakkan wujudnya.
Turki di bawah Erdogan, seorang Muslim yang taat, kini berubah total. Sekulerisme mulai digerus, dan nilai-nilai Islam mulai nampak temaram. Seperti yang dituturkan oleh seorang pelancong dari Indonesia, baru saja meninggalkanTurki.
Turki benar-benar berubah. Bukan hanya kota-kota di Turki yang sangat bersih dan teratur. Tetapi, rakyat Turki jauh lebih makmur, dibandingkan ketika masih hidup dibawah kaum sekuleris.
Ekonomi Turki terbesar keempat di Eropa, tak terpengaruh oleh krisis di zona Eropa. Ekonominya tumbuh 5 persen, dan angka inflasi kurang dari dua digit. Income perkapita rakyatnya, sudah diatas $ 5.000 dollar. Perdagangan dengan negara-negara Eropa, Asia, dan Timur Tengah, terus mengalami surplus.
Sekolah, perguruan tinggi, rumah makan bagi rakyat, transportasi, dan perumahan, semuanya disubsidi oleh pemerintah. Pelancong dari Indonesia itu merasa senang berkunjung ke Turki.
Semua kebutuhan pokok rakyat tercukupi, tak ada yang kesulitan. Rakyat benar-benar makmur, dan aman di Turki, sekalipun sekarang masih sering terjadi pemboman oleh kelompok separatis Kurdi. Tetapi, Erdogan perlahan mencari solusi.
Di bawah Erdogan dan Partai AKP (Paratai Keadilan dan Pembangunan), segalanya telah berubah. Kebebasan keagamaan diberikan seluas-luasnya oleh pemerintah. Turki yang sangat modern dan maju  ekonomi, dan kehidupan rakyatnya sudah menyamai negara-negara di zona Eropa, kini menjadi salah satu  negara yang mengenakan pajak tertinggi di dunia terhadap alkohol dan rokok.Jadi tidak sembarangan orang bisa minum dan merokok di Turki. Orang yang minum dan merokok, harus benar-benar orang kantongnya tebal. Inilah cara melarang pemerintah Turki terhadap alkohol dan rokok.
Akan tetapi kontra terus bergulir, Kekuatan sekulerisme masih ada, sudah kehilangan kekuasaannya, tetapi masih memiliki pijakan dalam konstitusi. Sekulerisme masih memiliki akar sejarah, yang diletakkan oleh Kemal Attaturk, dan menampakkan kegagalannya di  Turki, serta mulai redup, bersamaan dengan tumbuhnya kekuatan Islam di Turki, yang perlahan-lahan maju menggantikan sistem yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Dikabarkan bahwa wacana publik atas isu pemakaian jilbab mencerminkan suatu perjuangan internal demokratis atas kebebasan individu. Seperti diketahui, mengenai masalah ini, Turki merupakan negara terpolarisasi dua kelompok yang berkepentingan atas kontrovesi jilbab antara kelompok muslim dan sekularis.
Muslim berpendapat bahwa mengenakan jilbab adalah hak manusia dan kewajiban agama, dan beberapa sekularis melihat jilbab sebagai politik provokatif, simbol ekstremisme dan tanda “Islamisasi” masyarakat Turki.
Mustafa Kemal Atatürk, pendiri The Founder Of Modern Turkey, melihat jilbab sebagai halangan sekularisasi dan pihaknya di modernisasi Republik Turki. Visi Ataturk belum berhasil sebab kecenderungan agama penduduk Turki, meskipun jilbab telah dilarang di sekolah-sekolah, universitas dan masyarakat sipil. Sebab lebih dari 60% dari perempuan Turki menutupi kepala mereka dengan pilihannya.
Tak hanya itu, para sekularis di Turki juga khawatir terhadap Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa untuk kemudian menjadi gerakan keagamaan Islam yang berakar dan dapat meningkatkan profil publik Islam akan jilbab.
Tindakan AKP misalnya yang didorong melalui RUU mencabut larangan selama puluhan tahun pada perempuan yang mengenakan jilbab di universitas-universitas. Dan hal itu merupakan kekecewaan dari pihak sekuler dan sebaliknya merupakan keberhasilan dan keuntungan bagi kelas menengah yang tumbuh konservatif membentuk basis politik AKP.
Konflik internal atas jilbab di Turki menimbulkan suatu penjajaran menarik terhadap pelarangan jilbab di Eropa. Apa artinya bila negara yang berada diperingkat kedua terbesar mayoritas Muslim di dunia sama seperti negara-negara Eropa lainnya, di mana umat Islam  tidak hanya minoritas tetapi sering terpinggirkan?
Disebut-sebut bahwa pemakaian jilbab di Turki dilarang dengan alasan keamanan, sebagai bentuk tindakan anti-terorisme, dan masalah terselubung dengan isu-isu imigrasi. Di Turki, mengenakan jilbab adalah sebuah bentuk perjuangan untuk mendefinisikan identitas. Dimana mengenai hal sosial dan politik dari perjuangan ini yang pada akhirnya akan menentukan masa depan yang sangat berarti bagi Turki.
Hal lain yang menyedihkan yakni Turki memberlakukan hukum sekuler yang melarang umat Islam dan juga Kristen beribadah secara formal selama 6 abad di museum yang merupakan gereja katedral terbesar di dunia sebelum Ottoman merubahnya menjadi masjid pada abad 15. Pengubahan Haghia Sophia menjadi museum sebagai jalan tengah untuk menghindari konflik sejarah.
Ketua Asosiasi Pemuda Anatolia, Salih Turhan, mengatakan penutupan Masjid Haghia Sophia adalah penghinaan bagi umat Islam dan merupakan perlakuan buruk Barat. “Penutupan Masjid Hagia Sophia adalah sebuah penghinaan dan lambang perlakuan buruk Barat terhadap Islam,” kata Turhan seperti dikutip Reuters Ahad (3/6).
Sementara itu, Organisasi Ortodoks Dunia, The Ecumenical Patriarchate, berharap Haghia Sophia tetap menjadi museum. “Kami ingin Haghia Sophia tetap menjadi museum sejalan dengan prinsip-prinsip Republik Turki,” ujar juru bicara The Ecumenical Patriarchate, Pastor Dositheos Anagnostopulos.
Menurutnya jika Haghia Sophia kembali menjadi sebuah masjid, umat Kristen tidak akan bisa berdoa di sana, dan hal tersebut akan mengundang kekacauan.
sumber : http://www.eramuslim.com/dakwah-mancanegara/eksistensi-islam-di-tengah-sekulerisme-turki.htm#.UfYUxkp6oaI